
MAKALAH
LAPORAN
OBSERVASI DI PASAR JOHAR
(Penjual Jamu Gerobak)
Makalah Ini Diajukan
Guna Memenuhi Mata Kuliah PendidikanSeumurHidup
Dosen
pengampu : Dr.Khomsun Nurhalim,M.Pd
Disusun
oleh:
1. Danang
Oky Nurahman (1201413001)
2. Adhe
Mella V. (1201413009)
3. Diana
Wahyu.K (1201413015)
4. Chairunnisa
Y.W (1201413026)
5. Lilis
Andriyani (1201413039)
UNIVERSITAS NEGERI
SEMARANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini yang membahas tentang biografi
pendagang jamu dan proses pembuatan jamu untuk bahan obsevasi.
Kami
berharap makalah ini dapat memberikan wawasan luas atau tambahan ilmu
pengetahuan tentang proses pembuatan jamu untuk potensi membuka bisnis di
bidang pembuatan jamu.Makalah ini juga diharapkan berdampak positif bagi
pembaca yang ingin mengetahui proses pembutan jamu.
kami
menyadari bahwa kemampuan yang kami miliki masih jauh dari kriteria
sempurna,tetapi kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat membuat
makalah lebih baik lagi dan kami ucapakan terima kasih.
Hormat kami,
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB
I PENDAHULUAN 1
A. Latar
Belakang Masalah 1
B. Rumusan
Masalah 1
C. Tujuan
Penulisan 1
D. Langkah-langkah Penulisan 1
BAB
II PEMBAHASAN 3
A. Biografi
Penjual Jamu 3
B. Proses
Membuat Jamu 3
C. Proses Menjual dan Cara Menyajikan Jamu 4
D. Pendapat
tentang pendidikan di Indonesia 5
BAB
III PENUTUP 6
A. Simpulan 6
B. Saran-saran 6
LAMPIRAN-LAMPIRAN 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada
saat ini proses pendidikan dalam pengertian yang amat luas dapat didefinisikan
sebagai perubahan dalam memahami dunia luar,dirinya sendiri, dan hubungan
dirinya dengan orang lain dan obyek-obyek yang ada di lingkungannya .
perubahan-perubahan itu membantu seseorang untuk menginterprestasi pengalaman
dan memungkinkan peningkatan teknik-teknik bertingkah laku yang efektif untuk
menghadapi kehidupan,contohnya penjual jamu yang bernama Bu Narti,beliau
tinggal di Bundarejo,Tawang RT 04/RW 05,beliau memiliki keahlian mengolah
rempah-rempah atau tumbuhan obat-obatan menjadi jamu yang bermanfaat untuk
kesehatan tubuh.
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana
biogarfi pendagang jamu yang di wawancarai?
2) Bagaimana
proses pembuatan jamu?
3) Bagaimana
pendapat pendagang tentang pendidikan?
C. Tujuan
1) Untuk
mengetaui biografi seorang pedangang jamu.
2) Untuk
memberi penjelasan tentang proses pembuatan jamu.
3) Untuk
mengetahui pendapat pedangan mengenai pendidikan.
D. Langkah-langkah
Penulisan
·
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
Penulisan
D. Langkah-langkah
Penulisan (sistematika)
·
BAB II PEMBAHASAN
A. Biografi
Penjual Jamu
B. Proses
Membuat Jamu
C. Proses Menjual dan Cara Menyajikan Jamu
D. Pendapat
tentang pendidikan di Indonesia
·
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran-saran
·
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Biografi Penjual Jamu
Seorang penjual jamu dengan
menggunakan gerobak yang berada di Pasar Johar, Semarang yang bernama Bu Narti
beliau bertempat tinggal di Bundrejo, Tawang RT 04 RW 05. Beliau berjualan jamu
kira-kira lebih dari 10 tahun. Pendapatan beliau dalam sehari kurang lebih Rp
40.000,00. Suka duka berjualan jamu di
pasar Johar, Suka saat berjualan jamu yakni saat
jamunya laris dan banyak yang menyuikainya, sedangkan dukanya terlalu lelah
mendorong gerobak dan tidak ada yang beli, apalagi ketika musim hujan seperti
saat ini dagangannya bisa kehujanan.
B. Proses Membuat Jamu
Bu Narti menjual berbagai macam
jenis jamu yaitu beras kencur, cabe puyang, kudu laos, kunci suruh,kunir asam,
pahitan, dan sinom dan beliau menyediakan juga jamu bubuk atau pil dan kapsul
hasil produksi industri jamu.
Bu
Narti mendapatkan atau membeli bahan-bahan
pembuat jamu dari pendangang rempah dan tanaman
obat-obatan yang berada di pasar Johar diantaranya gula asli gula jawa, gula
pasir dan gula batu (bentuk kristal besar menyerupai bongkahan batu), gula asli
ini merupakan keharusan bagi penjual jamu karena berhubungan dengan
kesehatan,kencur,laos atau cabe puyang, madu, telur kuning, biji
kedawung, rimpang jahe, biji kapulogo, buah asam, kayu keningar, adas,
pulosari, rimpang kunir, keningar dan asam kawak. Bu Narti juga menjelaskan
beberapa cara membuat jamu seperti:
1. Jamu
beras kencur yaitu, mula-mula beras disangrai, selanjutnya ditumbuk sampai
halus. Bahan-bahan lain seperti kencur, biji kedawung,
rimpang
jahe, biji kapulogo,
buah asam,
kayu keningar, kunir sesuai dengan komposisi
racikan ditumbuk menggunakan lumpang dan alu besi atau batu. Kedua bahan ini
kemudian dicampur, ditungkan air mendidih dan ditambahi gula
merah dicampur gula putih untuk mengambil
sarinya diperas dan disaring dengan saringan atau diperas melalui kain
pembungkus bahan. Selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol.
2. Jamu
kunir asam yaitu mula-mula bahan-bahan
seperti kunir, sinom (daun asam muda), temulawak, biji kedawungsesuai dengan
komposisi racikan ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau
batu, dimasukkan ke dalam air mendidih ditambah dengan air perasan jeruk dan
direbus sampai mendidih beberapa saat. Selanjutnya, ditambah dengan gula merah
dicampur dan gula putih serta dibubuhkan sedikit garam sampai diperoleh rasa
manis sesuai selera (dicicipi). Rebusan yang diperoleh dibiarkan sampai agak
dingin, kemudian disaring dengan saringan. Rebusan yang sudah disaring
dibiarkan dalam panci dan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol.
3. Jamu
pahitan dengan merebus semua bahan seperti sambiloto, brotowali, empon-empon
dan rempah-rempah ke dalam air mendidih sampai
air rebusan menjadi tersisa sekitar separuhnya. Sebagai hasil akhirnya,
diperoleh rebusan dengan rasa sangat pahit. Khusus jamu pahitan, tidak
diberikan gula atau bahan pemanis lain. Sebagai penawar rasa pahit, konsumen
minum jamu gendong lain yang mempunyai rasa manis dan segar seperti sinom atau
kunir asam.
C. Proses
Menjual dan Cara Penyajiannya Jamu
Jamu
yang telah dibuat oleh Bu Narti di
jual di pasar Johar menjual
jamunya dengan mendorong grobak dan ketika ada tempat yang dianggapnya
banyak pembeli, beliau menjajakan jamunya dengan duduk sambil menunggu ada
pembeli. Beliau terkadang menjual
jamunya dengan mengantarkan ketempat pembeli (pedagang lain di pasar
Johar).
Bu Narti menyajikan jamu sesuai dengan keinginan dari
pembeli diantaranya, dengan mencampurkan jamu bubuk
kemasan, atau bubuk jamu yang dibuat gumpalan adonan tersebut diminum dengan
cara diseduh air panas dan oleh Bu
Narti di seduh dengan jamu beras kencur, kudu laos atau
cabe puyang menurut khasiat jamu misalnya, jamu batuk tepat bila dicampur
dengan jamu beras kencur, jamu pegal linu lebih tepat dicampur dengan kudu
laos, bisa juga dicampur, madu, kuning telor,
dan yang minuman penutup yaitu minum jamu sinom atau kunir asam dicampur dengan
jeruk
nipis sebagai penyegar rasa
dan penghilang bau amis jika menggunakan telor. Dan sebagai pemanisnya menggunakan jamu beraskencur atau jamu kunir
asam.
Untuk jamu yang
biasa, biasanya Bu Narti menjajakannya dengan di tuangkan di gelas dan
dibungkus dengan pastik. Ini biasanya digunakan untuk pembeli membeli jamu
diantaranya pahitan, kunir asam, beras kencur dan lain-lain.
D. Pendapat Tentang
Pendidikan
Bu Narti berpendapat tentang
pendidikan bahwa pendidikan tidak terlalu penting karena beliaupun tidak
bersekolah, namun beliau dapat bekerja dan berpenghasilan dengan keahliannya
mengolah bahan rempah-rempah dan tanaman obat-obatan menjadi jamu yang dapat menyehatkan
tubuh. Keahlian tersebut beliau peroleh dari orang tuanya yang sudah terlebih
dahulu berdagang jamu di Pasar Johar.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Keahlian
atau ketrampilan yang dimiliki dan diasah dengan baik akan dapat membantu
seseorang mendapatkan pekerjaan atau membuka lapangan pekerjaan dan dapat
memberikan penghasilan yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
B.
Saran-saran
LAMPIRAN-LAMPIRAN
0 komentar:
Posting Komentar